Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jejak Dakwah dan Makam Keramat : Bujuk Jengguk Angsokah, Sosok Sufi di Omben, Sampang

Jejak Dakwah dan Makam Keramat : Bujuk Jengguk Angsokah, Sosok Sufi di Omben, Sampang

Sakalangkong.com - Untuk Guru Indonesia. Di jantung Pulau Madura, tepatnya di Kecamatab Omben,Kabupaten Sampang, tersimpan kisah seorang sufi masyhur bernama Bujuk Jengguk Angsokah. Namanya harum semerbak, terwujud dalam ziarah tak henti ke makam keramatnya yang menjadi penanda riwayat hidupnya yang didedikasikan untuk dakwah. Menelusuri asal-usul dan jejak dakwahnya adalah menyingkap tabir spiritualitas Madura yang kaya dan unik.

Asal-usul: Selubung Misteri dan Silsilah Ulama

Sekelumit misteri menyelimuti asal-usul Bujuk Jengguk. Riwayat tutur menyebut beliau berasal dari negeri seberang lautan, mungkin Arab atau Yaman. Konon, beliau tiba di Omben dengan perahu kecil tanpa awak, digerakkan oleh kekuatan gaib. Kedatangannya membawa angin perubahan, menebar ajaran Islam dengan pendekatan yang lembut dan bersahaja.

Namun, sebagian lagi meyakini Bujuk Jengguk adalah keturunan langsung Sunan Ampel, salah satu Wali Sanga penyebar Islam di Jawa. Silsilah ini menandakan beliau bukanlah orang asing, melainkan bagian dari jaringan ulama besar Nusantara.

Tak peduli kebenaran versi mana, satu hal yang pasti: Bujuk Jengguk diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat Omben. Kharisma dan kedalaman ilmu agamanya menjadi magnet yang menarik hati penduduk.

Jejak Dakwah: Mengakar di Hati Masyarakat

Bujuk Jengguk tidak berdakwah dengan ceramah kaku atau debat teologis yang sengit. Pendekatannya mengalir, menyesuaikan dengan denyut kehidupan masyarakat Madura. Beliau gemar bercocok tanam, berbaur dengan petani, dan mengajarkan pentingnya hidup selaras dengan alam. Ajarannya berpadu dengan nilai-nilai luhur budaya lokal, menciptakan sintesis Islam yang khas dan mudah diterima.

Beliau juga dikenal sebagai penyembuh ulung. Dengan metode pengobatan tradisional dan doa-doa, beliau meringankan penderitaan warga. Kemampuan ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai sosok yang dekat dengan rakyat dan dilimpahi karomah.

Bujuk Jengguk membangun pesantren sederhana di Omben, menjadi pusat pengajaran agama dan pemberdayaan masyarakat. Santri berdatangan dari berbagai pelosok Madura, menimba ilmu dan meneladani kesederhanaan hidupnya. Pesantren ini pun menjadi cikal bakal Pondok Pesantren Al-Mubarok, yang sampai saat ini masih berdiri kokoh, meneruskan semangat dakwah Bujuk Jengguk.

Makam Keramat: Simbol Kekekalan Jiwa dan Warisan Ajaran

Makam Bujuk Jengguk di Omben menjadi destinasi ziarah yang tak pernah sepi. Para peziarah datang dari dekat maupun jauh, berharap mendapat berkah dan barokah. Suasana khusyuk menyelimuti makam, diiringi lantunan doa dan ayat suci Al-Quran.

Makam Bujuk Jengguk bukan sekadar monumen, tapi simbol kekekalan ajaran dan semangatnya. Di sana, jejak dakwahnya masih terasa nyata, diwariskan melalui para santri dan keturunannya yang meneruskan khidmatnya kepada masyarakat.

Bujuk Jengguk dan Esensi Dakwah: Kearifan, Kesederhanaan, dan Kedekatan

Kisah Bujuk Jengguk Angsokah mengajarkan esensi dakwah yang sesungguhnya. Bukan tentang retorika atau debat, tapi tentang kearifan, kesederhanaan, dan kedekatan dengan masyarakat. Kemampuannya membaur dan menyesuaikan diri dengan budaya lokal menjadi kunci keberhasilannya membawa Islam ke hati penduduk Madura.

Bujuk Jengguk adalah bukti bahwa dakwah yang efektif tidak perlu bersuara lantang. Cukup dengan teladan hidup, ketulusan hati, dan pengabdian kepada masyarakat. Sosoknya dan kisahnya terus menginspirasi para da'i hingga kini, menunjukkan bahwa jalan dakwah yang sejati adalah jalan cinta, jalan mendekatkan diri kepada Allah dan hamba-Nya.

Semoga esai ini dapat menggali sedikit jejak Bujuk Jengguk Angsokah dan mewariskan nilai-nilai luhur dakwahnya kepada generasi mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sakalangkong.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Guru Indonesia", caranya klik link https://t.me/guruindonesiagroup, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Posting Komentar untuk "Jejak Dakwah dan Makam Keramat : Bujuk Jengguk Angsokah, Sosok Sufi di Omben, Sampang"