Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Uang Itu Energi


Ini yang dulu saya tidak paham. Ibarat ingin menangkap ayam dengan mengejar-ngejarnya, ayam semakin lari ketakutan. Saya mengejar uang berdagang ini itu, tapi buat makan saja masih sulit.

Ternyata, menangkap ayam itu dengan memancingnya, memberinya makanan. Ayam mendekat, semakin dekat, hingga makanan ayam disimpan di telapak tangan dan ayam semakin dekat lagi.

Mendapatkan uang diawali dari merasakan kehadiran uang. Apa yang terjadi saat uang hadir? Tentu rasa bahagia, rasa syukur, rasa terima kasih.

Maka itulah yang dialami terlebih dahulu, dirasakan terlebih dahulu. Merasa bahagia, bersyukur dan banyak berterima kasih: seolah-olah uang itu sudah ada.

Saya pernah memberi seseorang uang, lalu dia menolak dengan halus alasannya "Pak Sofyan juga butuh untuk anak-anak." Lalu saya tegaskan, "uang saya banyak dan selalu bertambah terus Pak!"

Kalimat diatas bukan menggambarkan apa yang telah dialami beberapa detik sebelumnya, tapi sebuah doa dan harapan, uang saya selalu banyak.

Maka ketika memberi lalu orang yang diberi merasa sungkan, khawatir saya pun kekurangan, segera saya tegaskan: uang saya banyak dan selalu bertambah terus menerus.

Kita mustahil memancing uang dengan rasa nelangsa, rasa menderita, merasa kosong, merasa tak punya apa-apa. Energi uang bukan itu.

Maka menghadirkan uang datang dengan mudah adalah menghapus rasa itu dulu, melepas rasa kosong, rasa miskin, atau merasa orang paling menderita sedunia.

Mungkin benar pernah hidup susah, tapi sejujurnya tak sedramatis itu kok susahnya. Masih bisa berkedip, masih bisa menarik dan menghembuskan nafas, masih bisa mengunyah dan menelan makanan, bahkan masih bisa tidur lelap.

Jadi tariklah uang dengan rasa syukur, rasa terima kasih kepada orang-orang terdekat. Alhamdulillah sampai detik ini masih bisa mengenakan pakaian dengan nyaman.

Alhamdulillah sampai detik ini masih bisa berfikir dan berdzikir kepada Allah. Alhamdulillah sampai detik ini jantung terus berdetak tanpa perlu dikontrol dan diawasi.

Masih banyak sebenarnya hal-hal yang bisa digali, diingat-ingat, atau dirasakan kembali untuk disyukuri. Anda kenal saya gak bersyukur? Apalagi kenal dengan Sang Pencipta, Dia Maha Memberi.

Lalu berterima kasih kepada anak yang sudah bisa makan sendiri, bisa bangun sendiri, bisa mandi sendiri. Berterima kasih kepada mereka yang ikut menciptakan kehidupan yang nyaman.

Coba kalau anak -maaf- tidak bisa mandiri sampai usia dewasa, mandi pun dimandikan, tentu cerita hidup kita berbeda.

Fokuslah pada hal yang disyukuri dan rasa terima kasih. Itulah energi uang, dan izinkan uang datang dengan mudah dalam jumlah yang selalu bertambah.

Bagi yang serius ingin praktek menarik uang, silahkan baca materi kalender Afirmasi 2023 dimana setiap bulannya terdapat kalimat afirmasi untuk berlimpah.

Wallahu'alam
Ahmad Sofyan Hadi

Posting Komentar untuk "Uang Itu Energi"

Skillpedia