Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

JANGAN BERPIKIR HANYA UNTUK SEKARANG !

Kenyataannya apa yang disebut SEKARANG adalah relatif, sebab kita sendiri tidak diam alias terus bergerak dalam garis waktu.

Bayangkan sebuah garis di google maps yang menghubungkan titik Pasar Minggu Jakarta dengan Jl Margonda Depok.

Lalu seseorang menaiki kendaraan sepanjang garis itu. Maka sepanjang dia terus berjalan, posisi DISINI menjadi relatif. Kecuali ia diam di sebuah titik dan mengatakan DISINI.

Tapi perjalanan dalam garis waktu tak bisa berhenti, kita terus melewatinya tanpa bisa kita hentikan. Maka apa yang diyakini SEKARANG sudah tidak menjadi sekarang lagi, tapi berubah menjadi barusan, tadi, atau dulu.

Dengan kata lain, kondisi yang terjadi dalam satu titik garis waktu yang pernah kita sebut sebagai sekarang, kenyataannya akan menjadi masa lalu.

Misal seseorang tersandung pintu lalu jatuh, itu adalah pengalaman barusan bila baru terjadi, bukan sekarang. Atau pengalaman tadi bila sudah agak lama, atau pengalaman dulu bila sudah lama berlalu.

Artinya pengalaman tersandung itu kita tinggalkan di masa lalu, tidak diyakini sebagai "sekarang" terus menerus. Setuju?

Kesalahan banyak orang adalah meyakini ketika dia SUDAH tersandung, terus mengatakan SEKARANG AKU SEDANG TERDANDUNG dalam durasi waktu yang lama.

Ok kasusnya bukan pada tersandung, tapi pada kejadian yang sebenarnya sudah berlalu tapi terus menerus diyakini sekarang sehingga tak sadar dia sendiri yang memenjara pikirannya.

Contohnya begini: 

Seseorang dikeluarkan dari tempat kerja dan kaget. Peristiwa ini terjadi dalam satu titik di garis waktu, misal 16 Desember 2021 artinya terjadi DULU.

Tapi ada orang yang percaya AKU SEDANG DIRUMAHKAN atau AKU SEDANG MENGALAMI MASALAH. Kata sedang merujuk pada makna SEKARANG.

Padahal dirumahkan atau di-PHK atau dipecat itu kejadian lampau saat dia mendapatkan berita pemecatan. Tapi setelah itu dia tidak berstatus karyawan. Jadi dipecat dari mana? 

Terus menerus membawa perasaan dipecat artinya terus menerus membawa perasaan tidak nyaman sepanjang ia berjalan dalam garis waktu.

Padahal di masa depan, sangat mungkin kita akan menemui kenyataan baru, realitas baru, kesempatan baru. Tapi bagi orang yang percaya "Aku sedang dipecat" tak mampu melihat itu. 

Ia dalam penjara pikiran.

Pun orang yang sangat yakin "Aku tak punya uang" terus menerus percaya dirinya berjalan dengan kondisi yang sama. 

Dia tidak percaya di masa depan ada peluang, rezeki, atau kesempatan baru. Dia memilih membawa masa lalu pernah "tidak punya uang" terus sepanjang hidup.

Termasuk orang yang percaya "mahal" seolah-olah kemampuan finansialnya tak akan pernah bertambah. Orang seperti inilah yang memenjara pikirannya sendiri.

Saya yakin Anda percaya bahwa ada perubahan, kesempatan, peluang, dan rezeki sepanjang kita hidup. Walau pun saya tahu hanya yang sudah release dari trauma yang sanggup melihat itu.

Wallahu'alam
Ahmad Sofyan Hadi
Penulis buku Reset Hati Instal Pikiran 

Download Free Ebook "Temukan Mentalblock melalui Analisa Tanda Tangan ''

http://guruahmadfauzi.behindsign.com

🏡KELAS AFIRMASI ONLINE
Dengan visi besar "Memutus Rantai Kekerasan dalam Rumah Tangga"

Posting Komentar untuk "JANGAN BERPIKIR HANYA UNTUK SEKARANG !"

Skillpedia