Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Di Balik Kesibukan, Ada Denyut Iman : Boleh Sibuk, Jangan Lupa Sholat dan Sholawat

Di Balik Kesibukan, Ada Denyut Iman : Boleh Sibuk, Jangan Lupa Sholat dan Sholawat

Dalam pusaran dunia yang kian kencang, kita kerap terseret arus kesibukan. Deadline mengejar, rapat berkejaran, dan pesan singkat bertubi-tubi menjadi soundtrack harian kita. Di tengah hiruk pikuk ini, terkadang sholat dan sholawat, tiang penyangga spiritual, seolah terabaikan. Padahal, di balik padatnya jadwal, justru di sanalah letak pentingnya menjaga denyut iman melalui keduanya.

Bekerja keras, mengejar cita-cita, dan berkontribusi bagi masyarakat adalah kewajiban mulia. Namun, kesibukan yang menenggelamkan kita hingga tak lagi mengingat Sang Pencipta dan Nabi Muhammad Saw., justru kontraproduktif. Ibarat kapal yang kehilangan jangkar, kapal kesibukan kita akan terombang-ambing tanpa arah, mudah terseret arus hawa nafsu dan kecemasan.

Sholat, dengan keteraturannya, menjadi jangkar yang menstabilkan. Lima waktu dalam sehari bagaikan lima pelabuhan damai di tengah badai kesibukan. Di setiap sujud, kita diingatkan kembali akan keagungan Tuhan, sumber kekuatan sejati. Di setiap rakaat, beban di pundak terasa ringan, digantikan oleh ketenangan dan keyakinan bahwa segala urusan pada akhirnya akan kembali kepada-Nya.

Sholawat, sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw., ibarat cahaya penerang di tengah gelapnya kesibukan. Meneladani akhlak beliau, kegigihan beliau dalam berdakwah, dan kesabaran beliau menghadapi cobaan, menjadi bekal menjalani hari-hari yang penuh tantangan. Dengan mengingat beliau, kita seakan mendapat suntikan semangat untuk terus berjuang di jalan yang benar, tak tergoda oleh jalan pintas yang menyesatkan.

Memang, tak mudah menyisipkan sholat dan sholawat di sela kesibukan. Namun, bukankah hal-hal yang berharga justru perlu diperjuangkan? Mencari waktu di sela rapat, memanfaatkan sela-sela kemacetan untuk berzikir, atau membaca sholawat di sela mengetik laporan, adalah upaya-upaya sederhana yang bermakna. Ingatlah, lima menit khusyuk sholat dan sholawat lebih bernilai daripada berjam-jam bekerja tanpa henti namun lupa kepada Tuhan.

Dengan menjaga denyut iman melalui sholat dan sholawat, kita tak hanya akan lebih teguh menghadapi tantangan, tetapi juga lebih produktif dan berkah dalam bekerja. Ibarat pohon yang disirami air keimanan, kesibukan kita akan semakin subur dan berbuah kebaikan, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar.

Jadi, jangan biarkan kesibukan menjauhkan kita dari sholat dan sholawat. Justru di balik padatnya jadwal, di sanalah letak pentingnya menjaga denyut iman kita. Mari berikhtiar, agar di tengah pusaran dunia yang kencang, kita tetap teguh berpegang pada tiang penyangga spiritual, agar kesibukan kita tak hanya bernilai dunia, tetapi juga bermakna di mata Tuhan.

 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sakalangkong.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Guru Indonesia", caranya klik link https://t.me/guruindonesiagroup, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Posting Komentar untuk "Di Balik Kesibukan, Ada Denyut Iman : Boleh Sibuk, Jangan Lupa Sholat dan Sholawat"