Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sifat Murah Hati dan Dermawan : Tabir yang Menjaga Martabat Manusia

sakalangkong.com - Selalu Ada Kebaikan. Di antara langit yang melengkung biru dan bumi yang tak henti menanggung jejak kaki manusia, ada satu sifat yang selalu menjadi jembatan antara hati yang luka dan dunia yang kadang terlalu tega—sifat murah hati dan dermawan.

Imam besar, Asy-Syafi’i rahimahullah ta’ala, pernah berkata, “Sifat murah hati dan dermawan adalah sifat yang akan menutupi aib-aib manusia di dunia dan di akhirat.” Sebuah kalimat pendek, tapi cukup dalam untuk membuat kita diam sejenak di tengah kebisingan dunia, dan bertanya kepada diri sendiri: sudahkah aku cukup dermawan hari ini?

Dermawan bukan soal seberapa besar sedekahmu, bukan pula soal seberapa banyak kau menolong orang. Ia lebih dari itu—ia adalah cara kita memperlakukan sesama. Ia hadir saat kita memilih untuk diam, padahal kita bisa mengumbar aib orang lain. Ia muncul dalam bentuk senyum, saat kita tahu kebenaran yang menyakitkan tapi memilih untuk membalutnya dengan doa dan kasih.

Dalam dunia yang serba terburu-buru dan dipenuhi layar-layar penghakiman, menjadi murah hati dan dermawan adalah tindakan revolusioner. Kita hidup di era di mana kekurangan orang lain kerap menjadi tontonan publik, diperbincangkan di grup keluarga hingga disebar sebagai status untuk meraih empati semu. Kita lupa bahwa setiap manusia, tak peduli setinggi apapun kedudukannya, menyimpan luka dan rapuhnya masing-masing.

Dan di sinilah kebesaran jiwa diuji. Saat kita tahu, dan memilih untuk tidak menyebar. Saat kita melihat, dan memilih untuk menutup. Bukan karena kita tak tahu, tapi karena kita memilih untuk menjadi pelindung sesama. Bukankah Tuhan pun menutupi aib-aib kita setiap hari, meski kita terus-menerus mengulanginya?

Sifat dermawan bukan saja menyelamatkan orang lain, tapi juga menyelamatkan diri kita dari kesombongan. Ia mengingatkan kita bahwa setiap manusia punya sisi kelam, dan hanya dengan saling menjaga, kita bisa menyalakan cahaya kecil di dunia yang sering kelam ini.

Dan sungguh, sebagaimana kata Imam Syafi’i, kedermawanan adalah pelindung bukan hanya di dunia—tapi juga di akhirat. Sebab Allah tidak akan membiarkan tangan yang ringan membantu, dan hati yang luas memaafkan, kembali kepada-Nya tanpa balasan. Ia menyambut dengan kelembutan yang sama, dengan ampunan yang bahkan tak bisa kita bayangkan.

Jadi hari ini, 9 Dzulqo’dah 1446 H, mari kita buka hari dengan niat yang ringan : untuk menjadi pribadi yang tidak hanya peduli, tapi juga mampu menjaga martabat manusia lain. Karena siapa tahu, lewat satu sifat itu, aib kita yang tak diketahui dunia pun sedang ditutupi oleh-Nya.

Dan bukankah itu yang paling kita harapkan?

Posting Komentar untuk "Sifat Murah Hati dan Dermawan : Tabir yang Menjaga Martabat Manusia"

Skillpedia