Guru-Guru Hebat Bangkalan dan Sampang Raih S2 MTEP Unitomo, Bawa Angin Perubahan di Dunia Pendidikan!

sakalangkong.com - Selalu menginspirasi Indonesia. Siapa bilang jadi guru itu cuma mengajar di kelas tanpa bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi? Buktinya, 15 guru dari Bangkalan, 1 pengawas sekolah dari Sampang, dan 1 kepala sekolah dari SMKN 1 Robatal, berhasil menyelesaikan kuliah S2 Magister Teknologi Pendidikan di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya. Tidak hanya sekedar lulus, perjuangan mereka yang menuntut ilmu di tengah kesibukan mengajar, akhirnya mendapat buah manis dengan Yudisium yang digelar pada 23 September 2025.

Pada kesempatan yang penuh haru tersebut, mereka dipuji karena telah berhasil menggabungkan tugas mulia sebagai pengajar dengan keinginan untuk terus berkembang melalui pendidikan. Mengambil program Magister Teknologi Pendidikan, para guru ini tidak hanya memperdalam ilmu mereka dalam dunia pendidikan, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital.

Nama-nama seperti Ibu Yuyun, Ibu Amna, Ibu Kusti, Bapak Fauzi, Bapak Naho’i, ibu eka, ibu Hartini, ibu musfalifah, ibu Weni, ibu Tyas, ibu kiptiyah, ibu indah, ibu Jannatul, ibu zahriyah, ibu Nurhidayati, ibu Dyah dan Bu Sri agustina menjadi saksi atas keberhasilan mereka. Mereka mewakili semangat juang yang tak kenal lelah, bekerja keras untuk memajukan dunia pendidikan meskipun harus membagi waktu antara kuliah dan mengajar. “Kuliah sambil mengajar itu berat, tapi ada rasa puas ketika kita berhasil memahami teknologi pendidikan dan bisa memanfaatkannya di sekolah,” ujar Bapak Ahmad Fauzi, salah satu dari mereka.

Bahkan, Kepala Sekolah SMKN 1 Robatal yang juga ikut lulus, tak luput dari sorotan. Beliau menjadi inspirasi bagi para pendidik lainnya untuk terus menuntut ilmu. Dengan semangat yang tinggi, mereka terus mengasah diri, meskipun tugas mengajar yang harus mereka emban tidaklah ringan.

Momen Yudisium yang berlangsung di Kampus Unitomo Surabaya ini menjadi saksi bahwa pendidikan tak mengenal batasan usia atau profesi. Tak hanya sebagai penghargaan atas capaian akademik, namun juga menjadi simbol semangat untuk terus berkarya dan menginspirasi generasi muda.

Tentu, pencapaian ini menjadi awal dari perjalanan panjang mereka di dunia pendidikan. Para wisudawan ini tak hanya membawa gelar S2, tetapi juga membawa harapan untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam menciptakan inovasi pendidikan yang lebih baik.

Bagi mereka, wisuda yang akan digelar pada 27 September 2025 di Gramedia Expo Surabaya bukan hanya sekedar seremoni. Itu adalah penghargaan bagi semua jerih payah yang mereka keluarkan selama ini, untuk diri mereka sendiri, dan tentu saja, untuk masa depan dunia pendidikan.

Kini, mereka siap untuk memanfaatkan ilmu yang telah mereka dapatkan untuk lebih maju lagi, dan mungkin menjadi teladan bagi banyak rekan sejawat dan murid-murid yang mereka ajar. Dunia pendidikan memang tak pernah berhenti berputar, dan mereka berjanji akan terus berinovasi.