Desain Pembelajaran Mendalam : Langkah demi Langkah Membangun Pembelajaran Bermakna di Kelas

Sakalangkong.com - Selalu Menginspirasi Indonesia. Di sebuah kelas yang sunyi, seorang guru berdiri dengan spidol yang tinggal separuh. Ia menatap murid-muridnya seperti menatap sebuah teka-teki: bagaimana membuat mereka benar-benar belajar, bukan hanya menggugurkan kewajiban. Ada yang sibuk meraut pensil, ada yang menggambar pulau imajinasi, dan ada yang sedang memikirkan alasan pulang lebih cepat. Dalam situasi seperti itu, desain pembelajaran mendalam seperti terdengar terlalu ideal—seperti imbauan berbuat baik pada poster yang tak pernah diperhatikan.

Padahal, pembelajaran mendalam bukan konsep rumit. Ia seperti mengajak siswa melihat pelajaran dari dekat, meraba teksturnya, dan menemukan sesuatu yang membuat mereka berhenti sejenak. Bukan berhenti karena lelah, melainkan berhenti karena penasaran. Penasaran itulah yang menjadi inti dari seluruh desain.

Langkah pertama dalam merancangnya adalah memahami bahwa siswa bukan gelas kosong. Mereka datang dengan pengalaman, kebingungan, keinginan, dan cerita-cerita kecil yang mereka sembunyikan seperti kelereng di saku. Guru tidak sedang mengisi, melainkan mengaitkan. Tugasnya adalah memantik api kecil yang sudah ada di dalam diri mereka.

Langkah berikutnya adalah menciptakan pertanyaan besar—pertanyaan yang terlalu luas untuk dijawab dalam satu jam pelajaran, tapi terlalu menarik untuk diabaikan. Pertanyaan seperti: “Mengapa manusia selalu ingin tahu?” atau “Mengapa jembatan tidak roboh meski menahan beban?” Pertanyaan itu membuat pelajaran memiliki aroma petualangan.

Setelah pertanyaan besar dibuat, barulah guru merancang aktivitas yang memungkinkan siswa bergerak. Gerak dalam arti yang paling sederhana: bergerak mencari, bergerak mencoba, bergerak berpikir. Tidak semua aktivitas harus spektakuler. Kadang cukup meminta mereka mengamati, menulis ulang dengan cara mereka sendiri, atau membandingkan dua hal yang tampaknya tidak berhubungan.

Di tahap berikutnya, pembelajaran mendalam menemukan senjata rahasianya: refleksi. Di sinilah siswa mulai menyadari apa yang sebenarnya mereka pelajari. Refleksi membuat pelajaran menetap, seperti jejak kaki di tanah basah yang tidak mudah hilang. Tanpa refleksi, semua proses itu hanya lewat seperti angin yang tidak meninggalkan aroma.

Pada akhirnya, desain pembelajaran mendalam bukan soal membuat pembelajaran terlihat keren. Ia soal memberikan ruang agar siswa menemukan dirinya sendiri dalam pelajaran. Agar mereka pulang dengan sesuatu yang tidak bisa diukur angka, tapi tetap terasa lama setelah kelas berakhir. Itulah pembelajaran yang sesungguhnya.

Posting Komentar untuk "Desain Pembelajaran Mendalam : Langkah demi Langkah Membangun Pembelajaran Bermakna di Kelas"

Skillpedia