KONSISTEN ITU MAHAL ?

Empat Cara Agar Konsisten

Mengawali tahun 2022 kita punya rencana untuk perubahan hidup yang lebih baik, setuju?

Tapi rahasia terwujud atau tidaknya rencana itu ada pada konsistensi. Kalau tidak konsisten, perubahan hidup hanya sekedar harapan, tidak menjadi kenyataan.

Lalu bagaimana agar kita konsisten dalam menjalankan proses perubahan itu? Saya share berdasarkan pengalaman saya ya. Semoga bermanfaat.

Pertama, tentukan apa yang ingin dikonsistenkan lalu bayangkan diri sendiri sedang melakukan itu.

Kedua, rasakan perasaan bahagia saat membayangkannya, bahkan gambarkan diri sendiri sedang merasa bahagia saat melakukannya.

Jadi rasa bahagia ada pada dua momen. Pertama saat membayangkannya, kedua kita "melihat" diri sendiri sedang bahagia atau berimajinasi membayangkan diri sendiri sedang merasa bahagia.

Lalu ketiga, ucapkan " saya bahagia lari tiap pagi sejauh minimal 3KM, saya antusias lari tiap pagi sejauh minimal 3KM, saya menikmati kesehatan dan kekuatan karena rutin lari pagi sejauh menimal 3 KM."

Kalimat diatas contoh saja ya.

Keempat minta pertolongan Allah agar ditemani sepanjang prosesnya. Silahkan berdoa sesuai agama masing-masing, intinya menghadirkan Allah dan menjadikanNya sebagai teman kita.

Kesalahan banyak orang adalah tersugesti bahwa proses perubahan menjadi baik itu menyakitkan seperti ungkapan " berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. "

Tak sadar pikiran membayangkan kesakitan saat menjalani prosesnya tapi di sisi lain pikiran pun menolak menjadi sakit, sehingga tak sadar menolak prosesnya. Makanya semangat di awal lalu balik lagi ke kebiasaan lama.

Kesalahan kedua adalah ucapan sering mengatakan;

Susah banget

Aku berusaha

Ok, aku coba

Perjuangan banget

Ayo bangkit

Dimana kalimat diatas justru menghadirkan imajinasi negatif di pikiran.

'Aku berusaha & aku coba' artinya membayangkan kesulitan atau sesuatu yang dianggap mustahil. 'Perjuangan' artinya membayangkan penuh masalah/halangan/rintangan, 'bangkit' artinya membayangkan diri sendiri sedang jatuh terpuruk.

Belum apa-apa sudah menghadirkan imajinasi negatif, otomatis perasaan pun menjadi malas dan akhirnya butuh dipaksa agar mau konsisten, lama-lama berhenti.

Kesalahan lain adalah terlalu optimis sehingga tak sadar merasa diri sendiri bisa, melupakan pertolongan Allah. Terlalu optimis bisa berlanjut sombong.

Sombong membuat seseorang jauh dari pertolonganNya & justru dekat dengan bisikan syetan.

Wallahu'alam.

Ahmad Sofyan Hadi

Penulis buku Reset Hati Instal Pikiran

Dapatkan Paket Belajar Gratis Kelas Afirmasi Online:

📂Kuliah zoom "Membongkar Rahasia Diri Melalui Goresan Tanda Tangan" setiap pekan di hari Ahad.

📂Ebook "Menemukan Mental Block Melalui Analisis Tanda Tangan"

📂Audio Materi Kelas Afirmasi

📂Artikel Inspirasi dari Kelas Afirmasi

Pendaftaran silahkan klik :

http://guruahmadfauzi.behindsign.com

🏡KELAS AFIRMASI ONLINE

Dengan visi besar "Memutus Rantai Kekerasan dalam Rumah Tangga"